Text
Saya, Jawa, Dan Islam
Di masa itu saya benar-benar terbenam dalam penghayatan.
Saya mulai menyadari saya harus mulai mengenali diri
sediri (baca: man arofa...). Mengenali saya ini siapa, dari
mana, dan hendak ke mana. Saya menemui faktisitas diri:
saya orang Jawa yang bergama Islam itu harus rela menerima
kemestian bahwa saya "terpaksa" lahir di sebuah dusun di
Jawa, yang dengan seluruh perangkat tradisi, budaya, dan
praktik keseharian yang membentuk diri, berusaha meman-
dang dan memberi makna hidup, bahkan terhadap ajaran
agamanya. Pencarian itu berujung: saya Jawa, saya Islam!
Sejak itu, saya seperti baru memulai sebuah perjalanan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain