Text
Melacak Jejak Spiritualitas Bhineka Tunggal Ika & Visi Penyatuan Nusantara
Tulungagung merupakan situs terpenting bagi pemupukan dan pematangan ajaran bhinnêka tunggal ika dan visi penyatuan Nusantara. Tulungagung adalah 'tanah haram', salah satu tempat yang disucikan di Jawa dari waktu ke waktu untuk menandai visi besar tersebut. Penelitian juga menyimpulkan bahwa Śrī Gayatri Rajapatni adalah satu-satunya tokoh dalam peralihan Singhasari dan Majapahit yang menjadi jembatan bagi upaya mengawetkan ajaran bhinneka tunggal ika dan visi penyatuan nusantara. Hanya karena alasan penulisan sejarah kanonik yang cenderung beriorientasi laki-laki, nama Gayatri Rājapatni terpinggirkan secara sistematis. Rangkaian sejarah itu dapat ditemukan pembenarannya di kota tua ini. Tulungagung seakan-akan memiliki ikatan primordial yang sangat kuat dengan ajaran bhinnêka tunggal ika dan visi penyatuan Nusantara, karena disinilah, Kamal Pandhak dan Bhayalango, tempat pendhramaan Ibu Suri Majapahit itu, dalam naskah-naskah kuno telah ditetapkan sebagai tugu peringatan penyatuan Jawa. Penetapan ini terkait dengan refleksi atas peristiwa pembelahan kerajaan Erlangga yang terus dikenang sepanjang sejarah. Di situs keramat ini pula, tugu batas gaib itu didirikan untuk mewakili imajinasi kolektif masyarakat Jawa tentang penyatuan Jawa dan Nusantara.
Tidak tersedia versi lain