Text
Pengantar Ilmu Komunikasi
Manusia adalah makhluk sosial, maka sudah menjadi
kodratnya bahwa manusia itu akan selalu ingin berhubungan
dengan manusia lainnya baik secara perseorangan, kelompok
maupun organisasi.
Komunikasi berhubungan dengan seluruh aspek
kehidupan manusia, dan setiap studi terhadap aktifitas manusia
harus menyentuhnya. Beberapa pakar memperlakukan
komunikasi sebagai "sentral", sementara yang lain melihatnya
lebih sebagai "pelengkap", namun komunikasi selalu berada di
sana. Tegasnya tidak ada aktifitas dalam kehidupan manusia
tanpa adanya komunikasi. Sebaliknya, tanpa adanya komunikasi,
maka tidak akan ada aktivitas dalam kehidupan umat manusia.
Pada dasarnya manusia telah melakukan tindakan
komunikasi sejak ia lahir ke dunia. Tindakan komunikasi ini
terus-menerus terjadi selama proses kehidupannya. Dengan
demikian, komunikasi dapat diibaratkan sebagai urat nadi
kehidupan manusia. Menurut Dr. Everett Kleinjan dari East West
Center Hawaii, bahwa komunikasi sudah merupakan bagian
kekal dari kehidupan umat manusia seperti halnya bernafas.
Sepanjang manusia masih ingin hidup maka ia perlu ber-
komunikasi (dalam Cangara, 2003). Senada dengan hal itu, Prof.
Wilbur Schramm menyebutkan bahwa komunikasi dan
masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin
masyarakat dapat terbentuk dan berkembang. Sebaliknya tanpa
adanya masyarakat, maka manusia tidak mungkin dapat
mengembangkan komunikasi (Schramm, 1982). Sehingga dapat
dikatakan, bahwa pemahaman terhadap komunikasi adalah
sebuah kebutuhan bagi manusia yang ingin hidup secara sehat
jasmani dan rohani.
Tidak tersedia versi lain