Text
Filsafat dan Logika
Menurut Harol H. Titus, filsafat adalah suatu usaha untuk
memahami alam semesta, maknannya dan nilainya. Apabila
tujuan ilmu adalah kontrol, dan tujuan seni adalah kreatifitas,
kesempurnaan, bentuk keindahan komunikasi dan ekspresi, maka
tujuan filsafat adalah pengertian dan kebijaksanaan (understanding and
wisdom). Dr. Oemar A. Hosein menyatakan bahwa ilmu memberi kepada
kita pengetahuan dan fisafat memberikan hikmah. Filsafat memberikan
kepuasan kepada keinginan manusia akan pengetahuan yang tersusun
dengan tertib akan kebenaran.
Pada saat inilah, para filsofof kemudian mencoba memandang
dunia dengan cara yang lain yang belum pernah dipraktekkan
sebelumnya, yaitu berpikir secara ilmiah. Dalam mencari keterangan
tentang alam semesta, mereka melepaskan diri dari hal-hal mistis yang
secara turun-temurun diwariskan oleh tradisi. Dan selanjutnya mereka
mulai berpikir sendiri. Di balik aneka kejadian yang diamati secara
umum, mereka mulai mencari suatu keterangan yang memungkinkan
mereka mampu mengerti kejadian-kejadian itu. Dalam artian inilah,
mulai ada kesadaran untuk mendekati problem dan kejadian alam
semesta secara logis dan rasional. Sebab hanya dengan cara semacam ini,
terbukalah kemungkinan bagi pertanyaan pertanyaan lain dan penilaian
serta kritik dalam memahami alam semesta. Semangat inilah yang
memunculkan filosof-filosof pada jaman Yunani. Pada zaman itu filsafat
dan ilmu jalin menjalin menjadi satu dan orang tidak memisahkannya
sebagai dua hal yang berlainan. Keduanya termasuk ke dalam pengertian
episteme. Kata philisophia merupakan suatu padanan kata dari
episteme.
Tidak tersedia versi lain