Text
Fiqh Takfir Ide dan Realitas Perkembangannya
Pengklaim kafir, bid'ah, dan sesat yang marak terjadi akhir-akhir ini ianya
telah menjadi perkara lama dengan wajah baru. Karena jika dilihat kilas
balik sejarah term budaya sesat menyesatkan ini telah ada sejak dahulu.
Praktik pengkafiran muncul melalui konstruksi politik sektarian yang diawali
oleh Khawarij. Melalui manifestasi intrik yang sama, terma kafir menguat
kembali dan bahkan menjadi-jadi sebagai klaim kafir (takfir) pada saat ini
dengan langsung melontarkan term tersebut terhadap person dan golongan,
bahkan sampai menghalalkan darahnya.
Barangkali fenomena ini perlu mendapat perhatian dari semua kalangan,
Apalagi dalam konteks sosial hari ini yang begitu kompleks dengan pluralitas
sosial dan keragaman pemikiran, pengkafiran atau lainnya hanya akan
menghadirkan clash di kalangan masyarakat sendiri. Etika yang mesti dilakukan
dalam konteks ini adalah membangun toleransi terbuka bagi semua kalangan
dan golongan, baik golongan eksternal maupun internal, sesama muslim dan
terhadap non-muslim lalu mengembangkan hubungan humanisme yang
berperspektif ilmiah dan keterbukaan akademik sebagaimana para ulama fiqh
telah lakukan, khususnya kalangan imam mazhab, di mana yang satu merupakan
guru dan murid bagi masing-masingnya meskipun mereka tetap berbeda dalam
khilafiyahnya. Mereka tetap saling menghormati dan menghargai satu sama
lainnya tanpa konflik. Meski konflik antar penganut mazhab kadang terekam
dalam sejarah, namun hal itu lebih banyak disebabkan oleh fanatisme mazhab,
bukan oleh ajaran mazhab.
Buku Fiqh Takfir: Ide dan Realitas Perkembangannya ini hadir sebagai wujud
membangun perspektif ilmiah terhadap fenomena yang terjadi saat ini sehingga
buku ini dianggap penting untuk dibaca oleh akademisi, mahasiswa, peneliti dan
seluruh masyarakat.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain