Text
Prakarsa Perdamaian Pengalaman dari Berbagai Konflik Sosial
Masyarakat Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam suku, agama, dan kelompok
memiliki potensi yang besar terjadinya konflik
sosial, baik yang dilatarbelakangi oleh persoalan
agama maupun persoalan budaya dan etnik. Hal ini
terbukti dengan banyaknya kasus kekerasan yang
terjadi di Indonesia, seperti penyerangan terhadap
Ahmadiyah, penyerangan atau penutupan gereja,
dan penyerangan terhadap aliran sesat dan budaya
yang dianggap bertentangan dengan agama.
Kekerasan atas nama agama dan budaya ini telah
menjadi realitas empirik dalam satu dekade
terakhir ini.
Dalam setiap kasus kekerasan, upaya untuk
menyelesaikan secara damai kerap dilakukan.
Prakarsa perdamaian yang terjadi bisa sebelum atau
sesudah kekerasan terjadi. Biasanya, prakarsa
perdamaian muncul dari para korban. Atas
kesadarannya, korban berusaha untuk mengakhiri
kekerasan dengan memprakarsai perdamaian.
Belajar dari pengalaman berbagai konflik sosial,
buku ini dihadirkan. Buku ini juga hendak
menegaskan bahwa guna menggapai masa depan
yang damai, perlu adanya upaya kolektif semua
pihak untuk bersama-sama mewujudkan
perdamaian. Perdamaian tidak bisa semata-mata
dijaminkan pada pemerintah. Begitu juga tidak bisa
semata-mata dipasrahkan pada tokoh agama dan
adat. Karena semuanya punya peran dan
kepentingan yang sama untuk mewujudkan
perdamaian.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain